Melahirkan bayi merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan.
Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :
Tahap Pertama Melahirkan (Pembukaan)
Yaitu tahap mulainya pembukaan rahim Ibu, mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48 jam. Proses dan jangka waktu terbukanya jalan lahir ini berbeda bagi tiap Ibu. Tapi jangan panik, terapkan apa yang Ibu dapatkan di kelas prenatal bersama suami. Jangan lupa bahwa keluarga dan suami selalu mendukung Ibu melewati proses persalinan hingga si Kecil lahir nanti.
• Bagaimana Gejalanya?
Rasa mulas adalah gejala paling khas menjelang persalinan. Ibu mungkin akan merasakan perut kram, mirip saat menstruasi. Kadang disertai rasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau pusing. Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan melambat. Untuk mengatasinya, sebaiknya Ibu makan makanan ringan saja seperti sup, sereal, atau roti dan banyak minum air putih. Membukanya jalan lahir memang diawali rasa mulas. Dari rasa yang tak beraturan datangnya, sampai akhirnya Ibu akan merasakannya tiap 5 menit. Inilah yang disebut kontraksi
• Flek
Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin terdorong ke arah jalan lahir. Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka. Perlu Ibu tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Pada awal pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir yang berwana merah muda keluar melalui vagina. Kita bisa menyebutnya flek. Tapi tak perlu cemas kalau Ibu tidak mengalaminya, karena flek muncul secara alami pada beberapa tahap persalinan.
• Ketuban Pecah
Air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Ketika saat melahirkan tiba, kantung ketuban pecah dan airnya keluar melalui vagina. Pecah ketuban juga jadi tanda umum menjelang persalinan. Jumlah air ketuban yang keluar pada tiap Ibu mungkin berbeda. Ada yang keluar sedikit demi sedikit, ada yang langsung berupa semburan keras. Kalau ketuban pecah, hati-hati terhadap bahaya infeksi. Jaga kebersihan area vagina dan hubungi dokter untuk memastikan kapan perkiraan waktu Ibu melahirkan.
• Kontraksi
Ini termasuk bagian yang cukup berat, karena rasa sakit yang ditimbulkan bisa sangat kuat. Sabar ya, Bu, kontraksi ini merupakan pertanda bahwa bayi Ibu mulai memasuki jalan lahirnya. Pola kontraksi juga menjadi panduan untuk mengetahui kapan bayi Ibu akan lahir. Menjelang persalinan, kontraksi makin kuat dan frekuensinya makin sering. Biasanya kondisi ini secara alami merangsang Ibu mengejan untuk mendorong bayi keluar. Ayo terapkan teknik pengaturan nafas yang Ibu dapatkan di kelas prenatal!
• Tips Nyaman Menjelang Persalinan
Menjaga Ibu tetap nyaman menjelang persalinan sangatlah penting. Selain dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat kontraksi, Ibu juga akan dapat menikmati setiap tahapan persalinan dengan baik. Untuk itu, cobalah bayangkan kebahagiaan menyambut si Kecil dan rasa hangat saat mendekapnya nanti. Pikiran yang menyenangkan akan membantu Ibu merasa lebih tenang dan nyaman.
Tahap Kedua Melahirkan (Mengejan)
• Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam tahap ini bayi lahir melalui mulut rahim ke vagina, lalu dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan kedua, hanya sekitar 20 menit.
• Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan otot perut) dan merasakan sensasi seperti orang yang ingin buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar melalui mulut rahim.
• Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu, kepala bayi berfungsi sebagai pembuka jalan. Dengan demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh badan keluar dari rahim.
Tahap Ketiga Melahirkan (Plasenta)
• Pada tahap ini plasenta (jawa: ari-ari) akan terlepas dari dinding rahim. Prosesnya biasanya terjadi 15-20 menit setelah kelahiran bayi.
• Kontraksi rahim yang keras terus berlanjut setelah kelahiran bayi dan akan menekan pembuluh darah, mengurangi perdarahan dan menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim.
Tahap Empat Melahirkan (Pengawasan)
Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Demikian
proses tahapan tahapan melahirkan bayi secara normal, semoga tulisan yang sederhana ini bisa membantu anda para ibu dan juga para suami agar tidak panik saat menghadapi persalinan.