|
Ilustrasi Penetrant Test pada Stainless Steel |
Ini berdasarkan pengalaman saya pribadi tentang aplikasi
Pentetrant Test pada material stainless steel. Dulu saya pernah mengerjakan pekerjaan Non Destructive Test tepatnya Penetrant Test atau biasa disingkat PT pada material stainless steel disebuah perusahaan rentakl alat berat di daerah Kalimantan Timur. Nama dan perusahaan rahasia. Sudah menjadi rahasia umum kalau pada aplikasi penetrant agak sedikit melenceng dari prosedure atau SOP. Terutama masalah waktu aplikasi cairan penetrant dan aplikasi developer.
Mengenal Metode Penetrant Test
Sedikit kita ulas tentang Pentrant Test (PT) atau biasa disebut juga Dye Penetrant Test (DPT). Penetrant Test adalah salah satu metode NDT yang sangat sederhana. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan daya kapilarisasi cairan penetrant. Yaitu bila ada cacat material baik retak, porosity atau cacat lain yang ada dipermukaan maka cairan penetrant akan masuk kedalamnya. Dan setelah diaplikasikan developer diatasnya maka cairan penetrant yang telah masuk didalam cacat tersebut akan keluar sehingga akan membuat noda merah pada permukaan material tersebut. Noda atau tanda tersebutlah yang menandakan bahwa material tersebut mengalami cacat. Untuk detail pembahasannya bisa dibaca di ASME V article 6.
Kembali ke pokok pembahasan di atas tadi mengenai pengalaman saya tentang aplikasi penetrant test terhadap material stainless steel. Seperti yang saya terangkan diatas bahwa sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam aplikasi penetrant dan developer terutama untuk yang tipe spray untuk masalah waktu sering tidak sesuai prosedur. Dalam SOP atau prosedur biasanya diharuskan waktu minimal untuk aplikasi cairan penetrant adalah 10 meneit demikian juga untuk aplikasi spray developer juga minimal 10 menit. Tetapi biasanya hanya dalam 1 menit saja setelah aplikasi penetrant sudah mulai untuk di bersihkan dengan kain majun. Demikian juga setelah dibersihan dengan kain majun dan di semprot dengan developer, tidak ditunggu sampai 10 menit untuk dibaca hasilnya, akan tetapi malah ditiup tiup agar cepat kering dan segera dibaca hasilnya.
Untuk material lain terutama carbon steel, biasanya hal ini tidak masalah. Akan tetapi jangan coba coba anda praktekan pada material stainless steel. Karena daya serap dan juga kapelirisasi material sangat lambat. Jadi anda harus benar benar taat akan SOP yang anda pegang sesuai
ASME V article 6 tentang Dye Penetrant Examination. Karena pada waktu itu saya hanya menunggu sekitar 2 menit saja dan langsung saya simpulkan hasilnya. Setelah saya buat laporannya dan sudahs aya serahkan pada client syaa waktu itu, dan kebetulan juga lewat dekat material yang di NDT tadi, ternyata banyak sekali noda noda atau tanda tanda merah yang baru muncul. Dari indikasi yang ada, ada beberapa yang indikasi retak dan ada juga indikasi porosity. Dan akhirnya dengan sedikit malu saya tarik kembali laporan yang sudah selesai tadi dan menggantinya dengan yang baru yang tentunya hasilnya adalah barang tersebut tidak layak lagi dipakai. Ya walaupun malu tetapi yang penting benar dan tidak mencelakai orang lain karena kesalahan tersebut.
Jadi kesimpulannya berhati hatilah pada saat
aplikasi penetrant test pada material stainless steel, bukan maksudnya pada pekerjaan lain tidak perlu hati hati. Akan tetapi semoga pengalaman saya tersebut tentang aplikasi penetrant test pada material stainless steel tersebut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Semoga tulisan yang singkat ini bisa berguna bagi kita semua. Aamiin.
Title :
Penetrant Test (PT) untuk Stainless Steel
Description : Ilustrasi Penetrant Test pada Stainless Steel Ini berdasarkan pengalaman saya pribadi tentang aplikasi Pentetrant Test pada material sta...
Rating :
5